Ketika Anda mengunjungi sebuah website, seringkali Anda akan melihat berbagai kategori yang membagi-bagi konten ke dalam grup atau tema yang berbeda. Mungkin Anda bertanya-tanya, apa sebenarnya fungsi dari kategori ini? Bagaimana cara membuatnya dan bagaimana trik mengaturnya?
Artikel ini akan membantu Anda memahami semua hal tersebut, mulai dari kegunaan, cara pembuatan, hingga trik pengaturan kategori pada website.
Tentang Kategori
Definisi
Kategori -dalam website- adalah cara untuk mengelompokkan dan mengorganisasi konten yang serupa atau berkaitan menjadi satu grup atau tema. Biasanya, kategori dibuat berdasarkan subjek utama atau topik besar yang diperlakukan dalam konten.
Kategori membantu dalam memudahkan navigasi pengunjung, mempermudah pencarian konten tertentu dan membantu mesin pencari dalam mengenali struktur dan konten situs web Anda.
Manfaat Penggunaan Kategori
Penggunaan kategori dalam sebuah website memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Memudahkan Navigasi: Kategori membantu pengunjung dalam menemukan konten yang mereka cari dengan lebih mudah. Dengan adanya kategori, pengunjung dapat langsung menuju ke topik yang mereka minati tanpa harus mencari di antara berbagai konten.
- Pengorganisasian Konten: Kategori membantu dalam pengorganisasian konten, yang memungkinkan pemilik situs web untuk mengelompokkan konten serupa ke dalam satu tempat. Ini membantu menghindari konten yang berantakan dan menciptakan struktur yang jelas dalam situs web.
- SEO (Search Engine Optimization): Kategori juga berperan dalam SEO. Dengan struktur yang jelas dan konten yang relevan dalam masing-masing kategori, mesin pencari dapat lebih memahami konten situs web Anda. Ini dapat meningkatkan visibilitas situs Anda di halaman hasil pencarian.
- Meningkatkan Waktu Kunjungan: Ketika pengunjung menemukan konten yang relevan dalam kategori tertentu, mereka cenderung menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengeksplorasi konten lain dalam kategori yang sama.
- Memandu Strategi Konten: Melalui pengelompokan konten ke dalam kategori, Anda juga dapat memahami jenis konten apa yang paling diminati oleh pembaca, dan ini dapat membantu Anda dalam merencanakan strategi konten di masa mendatang.
Cara Penggunaan
Menambahkan Kategori
Untuk menambahkan kategori baru di situs web Anda, biasanya Anda perlu mengikuti langkah-langkah berikut:
- Pergi ke dashboard situs web Anda, biasanya hal ini berlaku untuk CMS seperti WordPress.
- Cari menu yang berlabel ‘Kategori’ atau ‘Categories’. Biasanya, ini berada di bawah ‘Posts’ atau ‘Artikel’.
- Di halaman baru, Anda akan melihat formulir untuk menambahkan kategori baru. Isikan nama kategori dan slug (versi ramah-URL dari nama kategori).
- Anda juga dapat menambahkan deskripsi kategori, meskipun ini opsional.
- Setelah selesai, klik ‘Tambahkan Kategori Baru’ atau ‘Add New Category’. Kategori baru Anda sekarang harus muncul di daftar kategori.
Menghapus Kategori
Untuk menghapus kategori:
- Pergi ke dashboard situs web Anda dan temukan menu ‘Kategori’ seperti sebelumnya.
- Di daftar kategori, cari kategori yang ingin Anda hapus.
- Biasanya akan ada pilihan ‘hapus’ atau ‘delete’ di bawah nama kategori. Klik ini.
- Anda mungkin diminta untuk mengkonfirmasi pilihan Anda. Setelah dihapus, kategori ini akan dihapus secara permanen.
Mengubah Kategori
Jika Anda perlu mengubah detail kategori, berikut adalah langkah-langkahnya:
- Pergi ke dashboard situs web Anda dan temukan menu ‘Kategori’.
- Cari kategori yang ingin Anda ubah di daftar kategori.
- Di bawah nama kategori, biasanya ada pilihan untuk ‘edit’ atau ‘sunting’.
- Klik ini dan Anda akan dibawa ke halaman baru di mana Anda dapat mengubah nama kategori, slug, dan deskripsi.
- Setelah selesai melakukan perubahan, pastikan untuk menyimpan perubahan Anda.
Memilih Kategori di Postingan
Memilih kategori yang tepat untuk postingan di situs web atau blog Anda adalah langkah penting untuk membantu pengunjung dan mesin pencari memahami konten Anda. Berikut adalah panduan untuk membantu Anda melakukan hal ini:
- Pahami Konten Anda: Sebelum memilih kategori, pahami terlebih dahulu konten apa yang akan Anda tulis. Apakah itu berhubungan dengan teknologi, kesehatan, seni, atau topik lainnya? Memahami konten Anda akan memudahkan dalam menentukan kategori yang tepat.
- Sederhana tapi Spesifik: Buatlah kategori yang sederhana namun cukup spesifik. Misalnya, jika Anda menulis tentang kuliner, Anda bisa memilih kategori seperti ‘Resep Masakan’, ‘Review Restoran’, atau ‘Tips Memasak’ daripada hanya ‘Makanan’.
- Pertimbangkan Volume Postingan: Pastikan bahwa setiap kategori memiliki cukup postingan. Membuat kategori untuk satu atau dua postingan dapat membuat situs Anda tampak tidak terorganisir.
- Jangan Terlalu Banyak Kategori: Membuat terlalu banyak kategori dapat membingungkan pembaca. Cobalah untuk membatasi jumlah kategori Anda sekitar 10-15 kategori. Jika perlu, gunakan fitur ‘tag’ untuk mengelompokkan postingan yang lebih spesifik.
- Pertimbangkan Tujuan Akhir: Ingatlah tujuan akhir postingan Anda saat menentukan kategori. Misalnya, jika Anda menulis artikel ‘Cara Setup 2 Factor Authenticator di Sosial Media’, kategori ‘Sosial Media’ mungkin lebih cocok daripada ‘Aplikasi’, karena tujuan akhir pembaca adalah untuk mengamankan akun sosial media mereka.
- Konsisten: Setelah Anda menentukan kategori, gunakan konsistensi dalam penempatan postingan. Jangan memasukkan satu postingan ke dalam banyak kategori karena bisa menciptakan duplikasi konten.
Tips Membuat Kategori
Dalam mengelola konten situs web atau blog, penentuan kategori yang tepat menjadi langkah penting. Berikut ini beberapa tips praktis dalam membuat kategori yang efektif dan berfungsi dengan baik.
Upayakan untuk tidak membuat kategori lebih dari 10 items
Terlalu banyak kategori bisa menjadi membingungkan dan berpotensi menurunkan pengalaman pengguna. Oleh karena itu, penting untuk menjaga jumlah kategori tetap terkontrol.
Ketika kita mengupayakan untuk tidak membuat kategori lebih dari 10 item, kita melakukan hal tersebut dengan tujuan untuk menjaga kesederhanaan dan kemudahan navigasi di dalam situs web atau blog.
Terlalu banyak kategori bisa membingungkan pembaca, mereka mungkin merasa kewalahan dengan banyaknya pilihan dan kesulitan untuk menemukan informasi yang mereka cari.
Jangan membuat kategori yang berisi sedikit artikel
Aturan awal yang harus dipenuhi adalah, pembuatan kategori harus dilakukan berdasarkan jumlah post yang ada. Hal ini dikarenakan, tidak ada batasan untuk membuat nama kategori apapun. Anda boleh -dan tidak ada yang melarang- mengkategorikan postingan ke dalam kelompok apapun.
Contoh kasusnya, Anda bisa membuat kategori seperti dibawah ini:
Namun, seperti yang Anda mungkin rasakan, “Untuk apa membuat kategori untuk postingan yang jumlahnya sedikit !”. Oleh karena itu, perlu sekiranya kategori- kategori tersebut digabungkan.
Sehingga, Anda perlu membuat sebuah ‘kata’ -untuk dijadikan kategori- yang paling tepat untuk menggabungkan ketiga kategori tersebut. Dalam kasus ini, saya memilih menggunakan kata ‘Tutorial’ sebagai pengganti -dan penggabung- kategori ‘Optimasi’, ‘Pembuatan’ dan ‘Troubleshooting’.
Gunakan lah Objek dalam Pembuatan Kategori
Ketika membuat kategori untuk sebuah blog atau website, salah satu pendekatan efektif adalah dengan mengkategorikan berdasarkan objek atau subjek utama dari artikel. Pendekatan ini lebih mudah dipahami oleh pembaca dan juga mesin pencari.
Misalnya, jika Anda memiliki artikel yang berjudul “Cara Memperbaiki WordPress yang Terserang Malware”, Anda bisa memasukkannya ke dalam kategori “WordPress”, bukan “Perbaikan”. Ini karena WordPress adalah subjek atau objek utama dalam artikel tersebut.
Penjelasan lebih lengkap tentang hal ini, bisa Anda lihat nanti di bagian “Pentingnya Penggunaan Objek dalam Pembuatan Kategori”.
Kategori didasarkan atas jumlah post yang ada
Salah satu prinsip yang penting dalam menentukan kategori adalah berdasarkan jumlah postingan atau artikel yang ada.
Contoh nya, Anda memiliki 2 artikel yang membahas tentang plugin dan 20 artikel yang membahas tentang website. Dalam kasus ini, membuat kategori tersendiri untuk dua artikel tentang plugin mungkin kurang efisien dan kurang membantu pembaca dalam navigasi.
Sebaliknya, jika dua artikel tersebut dimasukkan ke dalam kategori “website”, yang juga mencakup 20 artikel lainnya, pembaca akan mendapatkan lebih banyak konten terkait untuk dijelajahi. Ini memberikan nilai lebih untuk pembaca dan membuat situs Anda lebih terorganisir.
Selain itu, jika kita membuat kategori untuk setiap topik kecil yang kita bahas, kita bisa berakhir dengan jumlah kategori yang sangat banyak.
Tips Menempatkan Post ke Kategori
Penempatan didasarkan atas Definisi
Pada gambar dibawah ini, Anda melihat kategori “Tools & Plugin”, “Website” dan “WordPress”. Jika Anda melihat postingan yang ditempatkan di kategori “Tools & Plugin”, tampak banyak yang bisa dimasukkan ke dalam kategori “Website” atau “WordPress”.
Hal ini dikarenakan, kata “tools dan plugin” merupakan akar dari kata “website” dan “WordPress”. Atau, bisa diartikan juga, “tools dan plugin” merupakan bagian “website” dan “WordPress”.
Tapi, jika kategori “Tools & Plugin” digabung menjadi satu dengan kategori “Website” atau “WordPress”, maka akan terlalu banyak post yang ada disana.
Oleh sebab itu, kita perlu mendefinisikan ketiga kategori tersebut, sehingga nantinya bisa dengan mudah untuk menempatkan postingan yang sesuai.
Mendefinisikan kategori untuk memudahkan penempatan
Dalam hal ini, saya akan mendefinisikan kategori “Tools & Plugin”, “Website” dan “WordPress” seperti ini:
- Tools & Plugin: Konten yang secara eksplisit menyebut nama plugin tertentu.
- WordPress: Konten yang secara eksplisit membahas mengenai website, kecuali WordPress.
- Website: Konten yang secara eksplisit membahas mengenai WordPress. Jika tidak secara tegas membahas mengenai WordPress, maka perlu dimasukan dalam kategori WordPress.
Dengan definisi yang jelas seperti ini, saya akan dengan mudah memasukan postingan ke kategori postingan yang ada.
Lihat Tujuan akhirnya dimana
Mari kita ambil contoh sebuah artikel dengan judul “Cara Setup 2 Factor Authenticator di Sosial Media.” Dalam proses penentuan kategori, kita mungkin tergoda untuk langsung menempatkan artikel ini ke dalam kategori “Aplikasi”, karena autentikasi dua faktor biasanya melibatkan penggunaan aplikasi tertentu.
Namun, jika kita melihat lebih dalam ke dalam tujuan akhir dari artikel tersebut, kita akan menemukan bahwa fokus utama adalah tentang meningkatkan keamanan di platform media sosial.
Dengan mempertimbangkan tujuan akhir tersebut, kita seharusnya menempatkan artikel ini dalam kategori “Sosial Media” daripada “Aplikasi”. Ini karena kategori “Sosial Media” lebih tepat mencerminkan esensi dan konten dari artikel tersebut.
Menentukan Kategori dari Pilihan Pertama Dahulu
Dikarenakan Anda akan kesulitan jika menentukan semua di awal dengan tepat, oleh sebab itu perlu sekiranya menentukan pilihan dari kategori yang ada terlebih dahulu. Baru kemudian memilah atau menggabungkan nya nanti.
- Lihat secara sekilas semua artikel yang Anda miliki.
- Kemudian, pikirkan kategori untuk artikel- artikel tersebut. Tidak perlu berpikir apakah kategori itu akan tepat atau tidak jika nanti ditempatkan. Cukup pikirkan saja ide kategori yang ada.
- Tempatkan artikel tersebut berdasarkan kategori nya.
- Selanjutnya, lihat kembali artikel yang ada di setiap kategori. Kemudian, pikirkan, apakah artikel- artikel itu sudah cocok ditempatkan disana?.
- Jika tidak, lakukan perubahan dengan memindahkan nya ka kategori lain, membuat kategori baru untuk menempatkan artikel disana, atau menghapus kategori yang sudah ada.
Jadi, konsepnya sederhana. Dengan mengelompokkan kategori berdasarkan pengelompokan pertama, Anda akan lebih mudah untuk memilahnya di waktu kali kedua nanti.
Anda akan merasa bingung jika tidak mengelompokan nya dahulu. Karena artikel tersebut seakan terlihat rumit, sulit dan banyak untuk dikelola.
Ini memang seakan perlu 2X kerja. Namun, dengan cara ini, Anda akan lebih tepat menempatkan postingan dalam kategori.
Gunakan kategori lain- lain.
Dalam proses pengkategorian artikel atau konten, kita mungkin akan menemukan beberapa artikel yang tidak secara langsung cocok atau sesuai dengan kategori yang telah ada. Artikel-artikel ini mungkin membahas topik atau aspek yang unik, spesifik, atau berbeda dari yang umumnya dibahas dalam kategori yang ada.
Situasi ini dapat menjadi tantangan, karena kita ingin setiap artikel memiliki tempat yang sesuai dan spesifik di website kita, yang memudahkan pembaca dalam mencari dan memahami konten kita. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang fleksibel dan inklusif untuk menangani berbagai jenis konten yang mungkin kita hasilkan.
Salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan adalah menciptakan kategori “Lain-lain” atau “Umum”. Kategori ini berfungsi sebagai wadah untuk semua artikel yang tidak cocok atau sulit ditempatkan dalam kategori lain yang telah ada. Dengan cara ini, kita tetap bisa mengelompokkan dan mengorganisasi artikel kita dengan baik tanpa harus menciptakan banyak kategori baru yang mungkin hanya berisi satu atau dua artikel.
Pentingnya Penggunaan Objek dalam Pembuatan Kategori
Pada dasarnya, pemilihan kategori sebaiknya mencerminkan objek atau elemen pokok yang menjadi fokus dalam artikel. Hal ini membantu pengguna untuk mencari dan mengkategorikan informasi dengan lebih mudah dan efisien.
Lihat kedua contoh ini untuk lebih jelasnya:
CONTOH 1 (Aksi atau aktivitas)
- Kategori “Perbaikan”:
- Cara memperbaiki WordPress yang terserang Mall Ware.
- Kategori “Peningkatan”:
- Meningkatkan kecepatan situs menggunakan plugin WP Rocket.
CONTOH 2 (Objek)
- Kategori “WordPress”:
- Cara memperbaiki WordPress yang terserang Mall Ware.
- Kategori “Plugin”:
- Meningkatkan kecepatan situs menggunakan plugin WP Rocket.
Penjelasan Kategori berdasarkan “Objek” Lebih Mudah dipahami Manusia
Dalam contoh diatas, “CONTOH 1” mengkategorikan artikel berdasarkan aksi atau aktivitas, seperti “Perbaikan” dan “Peningkatan”. Sedangkan “CONTOH 2” mengkategorikan artikel berdasarkan objek atau elemen pokok, seperti “WordPress” dan “Plugin”.
Meski kedua metode memiliki kegunaannya sendiri, biasanya lebih efektif untuk mengkategorikan artikel berdasarkan objek atau elemen pokok. Ini karena pengguna cenderung mencari informasi berdasarkan objek atau elemen pokok tersebut, bukan berdasarkan aktivitas. Dengan kata lain, pengguna lebih mungkin mencari informasi tentang “WordPress” atau “Plugin”, bukan “Perbaikan” atau “Peningkatan”.
Oleh karena itu, Contoh 2 biasanya akan lebih efektif dalam membantu pengguna menemukan informasi yang mereka cari. Kategori yang berfokus pada objek atau elemen pokok juga cenderung lebih intuitif dan lebih mudah dipahami oleh pengguna.
Penjelasan Kategori berdasarkan “Objek” Lebih Mudah dipahami Mesin Pencari
Mesin pencari seperti Google menggunakan algoritma yang sangat kompleks dan canggih untuk memahami dan mengindeks konten di web. Meski algoritma ini secara konstan diperbarui dan disesuaikan, ada beberapa prinsip dasar yang biasanya tetap berlaku.
Salah satunya adalah bahwa struktur situs yang jelas dan logis seringkali lebih mudah diindeks dan dipahami oleh mesin pencari. Ketika Anda mengorganisir konten Anda berdasarkan kategori yang berfokus pada objek atau elemen pokok, Anda membantu menciptakan struktur seperti ini.
Ini juga membantu mesin pencari memahami konteks dan relevansi konten Anda. Misalnya, jika Anda memiliki banyak artikel tentang WordPress dalam kategori “WordPress”, ini menandakan kepada mesin pencari bahwa situs Anda mungkin merupakan sumber yang berharga untuk pencarian yang berkaitan dengan WordPress.
Penutup
Demikianlah penjelasan mengenai kategori dalam website. Melalui pemahaman yang baik tentang kegunaan, cara pembuatan, dan trik mengatur kategori, Anda dapat merancang dan mengoptimalkan website Anda dengan lebih efektif.
Ingatlah, struktur kategori yang baik akan meningkatkan pengalaman pengguna dan membantu mesin pencari untuk memahami konten situs web Anda. Selamat mencoba dan semoga sukses dengan website Anda!”