Memahami 'Boot Disk Type' dalam Google Cloud: Mana yang tepat untuk dipilih !

Memahami ‘Boot Disk Type’ dalam Google Cloud: Mana yang tepat untuk dipilih !

Salah satu elemen vital dalam infrastruktur cloud, terutama jika Anda menggunakan Google Cloud Platform (GCP), adalah ‘Boot Disk Type’.

Boot Disk Type mempengaruhi kinerja, reliabilitas, dan biaya penggunaan GCP Anda. Namun, bagaimana caranya untuk tahu mana yang terbaik untuk kebutuhan hosting website Anda?.

Boot Disk Type Google Cloud
Boot Disk Type

Boot Disk Type terbagi menjadi 2 jenis. Adapun itu adalah Persistent Disk, dan Balanced Persistent Disk.

Di artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang pilihan-pilihan tersebut, bagaimana mereka bekerja, dan bagaimana Anda bisa memilih yang terbaik sesuai dengan kebutuhan Anda.

 

Persistent Disk

Persistent Disk adalah layanan penyimpanan blok jaringan yang Google Cloud tawarkan. Persistent Disk dirancang untuk memberikan latensi rendah, kinerja IOPS (Input/Output Operations Per Second) yang tinggi, dan keandalan yang sangat baik untuk operasi read dan write, yang membuatnya ideal untuk digunakan dengan aplikasi yang membutuhkan akses disk sering dan cepat, seperti basis data atau sistem file.

Terdapat dua jenis utama Persistent Disk: Standard dan SSD.

Standard Persistent Disk

Standard Persistent Disk merupakan opsi yang lebih ekonomis dan ideal untuk beban kerja yang memiliki kebutuhan IOPS dan throughput yang lebih rendah, dan merupakan pilihan yang baik untuk aplikasi dan sistem file yang tidak membutuhkan latensi disk yang rendah atau kinerja IOPS yang tinggi.

Standard Persistent Disk Google Cloud
Standard Persistent Disk

Standard Persistent Disk umumnya digunakan untuk penyimpanan data dan file yang diakses secara infrequent atau data yang bukan kritis.

SSD Persistent Disk

Sementara itu, SSD Persistent Disk menawarkan kinerja IOPS dan throughput yang lebih tinggi, dan latensi yang lebih rendah dibandingkan dengan Standard Persistent Disk.

SSD Persistent Disk Google Cloud
SSD Persistent Disk

SSD Persistent Disk lebih cocok untuk beban kerja yang intensif dan memerlukan latensi yang sangat rendah, seperti basis data dan aplikasi yang melakukan banyak operasi read/write.

Masing-masing tipe disk memiliki kegunaan mereka sendiri dan Anda harus memilih berdasarkan kebutuhan aplikasi Anda.

 

Balanced Persistent Disk

Jika Anda memilih “Balance Persistant Disk”, maka jika kebutuhan ruang penyimpanan Anda bertambah, maka saldo akan dikurangi karena penambahan tersebut.

Balance Persistent Disk Google Cloud
Balance Persistent Disk

Dengan kata lain, Anda membayar untuk apa yang Anda gunakan. Jika Anda membutuhkan lebih banyak ruang penyimpanan, Anda bisa meningkatkan ukuran disk Anda dan Anda akan dikenakan biaya untuk ruang tambahan tersebut.

Sebagai tambahan, “Balanced Persistent Disk” adalah pilihan yang lebih baru yang menawarkan keseimbangan antara harga dan performa. Disk jenis ini biasanya lebih murah daripada SSD Persistent Disk, tetapi menawarkan performa yang lebih baik daripada Standard Persistent Disk.

Untuk mendapatkan estimasi biaya, Anda bisa memasukkan ukuran disk yang Anda butuhkan dalam Google Cloud Pricing Calculator dan memilih “Balanced Persistent Disk” sebagai Boot Disk Type. Kalkulator akan memberikan Anda estimasi biaya bulanan untuk ruang disk tersebut.

Leave a Reply