Dalam dunia komputasi awan, kebebasan memilih adalah segalanya. Salah satu keputusan penting yang harus Anda buat saat membangun infrastruktur Anda di Google Cloud adalah sistem operasi yang akan Anda gunakan.
Tidak semua sistem operasi diciptakan sama – masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat memengaruhi kinerja dan biaya infrastruktur Anda.
Artikel ini akan membimbing Anda melalui labirin pilihan sistem operasi di Google Cloud, membantu Anda memahami kelebihan dan kekurangan dari masing-masing, dan memberi Anda pengetahuan yang Anda butuhkan untuk membuat pilihan yang tepat untuk proyek Anda
Apa itu Operating System/Software di Google Cloud?
“Operating System/Software” dalam kalkulator Google Cloud merujuk kepada sistem operasi dan perangkat lunak yang akan Anda jalankan pada mesin virtual atau instance Anda. Sistem operasi, seperti Linux atau Windows, adalah perangkat lunak dasar yang mengelola sumber daya komputer dan memungkinkan perangkat lunak lainnya dijalankan.
Selain itu, Anda mungkin juga memiliki perangkat lunak tertentu yang Anda butuhkan untuk menjalankan aplikasi atau layanan Anda. Misalnya, Anda mungkin membutuhkan web server seperti Apache atau Nginx, dan sistem manajemen basis data seperti MySQL atau MariaDB, serta PHP yang dibutuhkan oleh WordPress.
Biasanya, untuk menjalankan WordPress, Anda akan membutuhkan “stack” software yang dikenal sebagai LAMP (Linux, Apache, MySQL, PHP) atau LEMP (Linux, Nginx, MySQL, PHP). Anda bisa memilih sistem operasi Linux, lalu menginstal Apache atau Nginx, MySQL, dan PHP di atasnya.
Kalkulator biaya Google Cloud memungkinkan Anda untuk memilih sistem operasi dan perangkat lunak, karena pilihan ini bisa mempengaruhi biaya keseluruhan. Misalnya, beberapa sistem operasi atau perangkat lunak mungkin memerlukan lisensi berbayar, yang akan ditambahkan ke total biaya Anda.
Perlu diingat bahwa biaya lisensi untuk sistem operasi atau perangkat lunak tertentu di luar lisensi gratis (seperti Debian, Centos, CoreOS, Ubuntu) biasanya tidak termasuk dalam biaya infrastruktur dan dihitung secara terpisah.
Rekomendasi Sistem Operasi yang dipakai untuk web
Untuk sebuah situs WordPress
Untuk sebuah situs WordPress, saya biasanya merekomendasikan Ubuntu atau Debian untuk pengguna baru. Kedua distro ini memiliki dokumentasi yang baik dan komunitas yang besar, yang berarti banyak bantuan tersedia jika Anda mengalami masalah.
Untuk stack web
Untuk stack web, saya akan merekomendasikan LEMP (Linux, Nginx, MySQL, PHP) atau LAMP (Linux, Apache, MySQL, PHP).
Nginx adalah server web yang dikenal karena efisiensi dan kinerjanya, dan bekerja dengan baik dalam menangani banyak koneksi simultan. Ini biasanya menjadi pilihan yang baik untuk situs dengan lalu lintas yang tinggi.
Apache, di sisi lain, telah ada lebih lama dan memiliki basis pengguna yang besar dan banyak modul yang tersedia. Ini bisa menjadi pilihan yang lebih baik jika Anda memerlukan fleksibilitas dan fitur-fitur khusus yang disediakan oleh modul-modul tersebut.
MySQL adalah sistem manajemen basis data yang paling umum digunakan dengan WordPress. Jika Anda memilih untuk mengelola server basis data Anda sendiri (seperti yang kita bahas sebelumnya), Anda mungkin ingin menginstal ini di instance Anda.
PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan oleh WordPress, dan akan perlu diinstal di server Anda.
Namun, semua pilihan ini memerlukan pengetahuan teknis dan administrasi server untuk mengelola dan memeliharanya. Jika Anda merasa tidak nyaman dengan ini, mungkin lebih baik untuk mempertimbangkan menggunakan layanan manajemen WordPress
BYOL (Bring your own license)
Anda tidak perlu membeli lisensi untuk menggunakan sistem operasi tersebut. Debian, CentOS, CoreOS, dan Ubuntu adalah sistem operasi open-source, yang berarti mereka gratis untuk digunakan dan Anda tidak perlu membayar lisensi untuk menggunakannya.
Pilihan “BYOL (Bring Your Own License)” digunakan jika Anda ingin menggunakan sistem operasi atau perangkat lunak yang memerlukan lisensi yang telah Anda beli sebelumnya. Misalnya, jika Anda ingin menggunakan versi Windows Server atau SQL Server dan sudah memiliki lisensi untuknya, Anda dapat memilih opsi ini.
Namun, dalam kasus Anda untuk menghosting situs WordPress, Anda dapat memilih salah satu dari sistem operasi open-source tersebut (Debian, CentOS, CoreOS, atau Ubuntu) tanpa biaya tambahan.