Dalam era digital saat ini, Learning Management System (LMS) telah menjadi solusi utama dalam mendukung pembelajaran daring. Salah satu komponen penting dari LMS adalah sistem skoring, yang berfungsi untuk mengevaluasi kinerja peserta secara objektif dan terstruktur. Artikel ini akan membahas secara rinci sistem kerja skoring pada Lifter LMS, termasuk bagaimana persentase kelulusan dan bobot soal memengaruhi hasil belajar peserta.
Sistem Perhitungan Skor di Quiz
Terdapat dua aspek utama yang menjadi dasar dalam penilaian, yaitu Persentase Kelulusan (Passing Percentage) yang menentukan ambang batas kelulusan, serta Bobot Soal (Point Question) yang menunjukkan nilai setiap pertanyaan dalam keseluruhan kuis. Mari kita bahas satu persatu.
Persentase Kelulusan (Passing Percentage):
Persentase minimum dari total poin yang harus dicapai peserta untuk lulus kuis atau tes.
Bobot Soal dan Total Poin:
Bobot soal adalah nilai poin yang diberikan untuk setiap pertanyaan, sedangkan total poin adalah jumlah keseluruhan dari semua bobot soal dalam kuis atau tes.
Untuk memberikan pemahaman yang tepat, mari lihat contoh kasus dibawah ini.
Contoh kasus Perhitungan
Berikut ini adalah gambar yang menunjukan tentang ‘Passing Percentage’ dalam Quiz yang kita jadikan pembahasan saat ini. Disana tertera nilai ‘Passing Percentage’ nya adalah 90.
Sedangkan pada gambar dibawah ini, terdapat 3 Question dengan dengan poin yang bernilai 50 poin, 40 poin dan 60 poin.
Berikut adalah perhitungan nya:
- Persentase Kelulusan (Passing Percentage):
- Pada gambar pertama, terlihat bahwa persentase kelulusan telah ditentukan sebesar 90%. Ini berarti peserta harus memperoleh minimal 90% dari total poin untuk dianggap lulus dalam kuis tersebut.
- Bobot Soal dan Total Poin:
- Pada gambar kedua, setiap soal memiliki bobot poin yang berbeda:
- Soal pertama bernilai 50 poin.
- Soal kedua bernilai 40 poin.
- Soal ketiga bernilai 60 poin.
- Total poin dari ketiga soal adalah 150 poin (50 + 40 + 60).
- Pada gambar kedua, setiap soal memiliki bobot poin yang berbeda:
- Perhitungan Kelulusan:
- Untuk lulus, peserta harus mendapatkan 90% dari total poin (150 poin).
- 90% dari 150 adalah 135 poin. Jadi, peserta harus memperoleh setidaknya 135 poin dari total 150 untuk lulus.
Sistem ini dirancang untuk memastikan peserta memahami materi dengan baik, karena mereka harus mencapai skor tinggi (90%) untuk lulus.
Pembuktian Perhitungan Sistem Skoring
Untuk membuktikan bahwa perhitungan diatas adalah benar, silahkan lihat contoh hasil pengerjaan lesson dibawah ini:
Berdasarkan data dari gambar ‘Contoh hasil pengerjaan Lesson’, peserta tidak mencapai batas minimal skor yang diperlukan, yaitu 90% dari total poin yang tersedia. Berikut adalah analisis detailnya:
- Total Poin yang Tersedia:
Total poin yang tersedia dari semua pertanyaan adalah:
40+60+50+40+400+40+40+60+40+80+50+40+40+60=104040 + 60 + 50 + 40 + 400 + 40 + 40 + 60 + 40 + 80 + 50 + 40 + 40 + 60 = 1040 poin. - Passing Percentage:
Untuk lulus, peserta harus mencapai 90% dari 1040 poin:
1040×90%=9361040 \times 90\% = 936 poin. - Skor yang Diperoleh:
Dari data, peserta hanya mendapatkan skor 40 poin (hanya menjawab benar pada satu pertanyaan). - Presentase Skor yang Diperoleh:
Persentase skor yang diperoleh adalah:
401040×100=3.85%\frac{40}{1040} \times 100 = 3.85\%. - Status Kelulusan:
Karena peserta hanya mendapatkan 3.85%, jauh di bawah ambang batas 90%, statusnya adalah Fail.
Penjelasan:
- Peserta hanya menjawab benar pada satu pertanyaan dengan bobot 40 poin, sementara semua pertanyaan lainnya salah (mendapatkan 0 poin).
- Akibatnya, skor total yang dikumpulkan terlalu rendah untuk memenuhi syarat kelulusan.
Kesimpulannya, hasil ini sesuai dengan data yang diberikan: peserta gagal karena tidak memenuhi syarat skor minimal (936 poin atau 90%).
Penutup
Dengan memahami sistem kerja skoring pada Lifter LMS, baik pendidik maupun peserta dapat lebih efektif dalam merancang dan mengikuti proses pembelajaran. Sistem yang transparan dan terukur ini memastikan evaluasi yang adil, mendorong peserta untuk mencapai hasil terbaik, serta membantu pendidik dalam memantau perkembangan pembelajaran secara menyeluruh.